SERANG, BANTENPRO.CO.ID – Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14,5 miliar lebih untuk belanja meubelair atau mebel ruang kelas SMA/SMK di Kota Serang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Anggara sebesar itu terungkap pada situs aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) berbasis Web milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Berdasarkan aplikasi SIRUP tertulis, anggaran cukup fantastis itu milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindukbud) Provinsi Banten dengan nama paket pengadaan mebel ruang kelas. Adapun lokasi pekerjaan paket pengadaan mebel ruang kelas ini berada di Kota Serang dengan volume pekerjaan satu paket.
Masih berdasarkan situs SIRUP, pengadaan mebel ruang kelas dengan kode RUP
9133931 tersebut tak menjelaskan secara detail uraian dan spesifikasi pekerjaan.
“Urain pekerjaan ruang lingkup pekerjaan di KAK. Spesifikasi pekerjaan spesifikasi di KAK,” tulis aplikasi Sirup dikutip Ekbisbanten.com pada Rabu (15/10/2025).
Tak hanya itu, pengadaan mebel ruang kelas dengan anggaran belasan miliar ini juga menyatakan tidak memenuhi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan berdasarkan pengadaan berkelanjutan atau (sustainable public procurement).
“Jenis pengadaan barang. Total pagu Rp 14.506.000.000,” demikian bunyi pengumuman paket tersebut.
Pengadaan ini dilaksanakan melalui metode e-purchasing dan dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus – Desember 2025. Dana pengadaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun 2025.
Sedangkan untuk jadwal pemilihan penyedia telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2025 dengan tanggal pengumuman paket pada 28 April 2025 pukul 11:32:50 WIB.
Dari total 901 paket pengadaan milik Dindikbud Provinsi Banten yang telah ditayangkan di aplikasi Sirup, paket pengadaan mebel ruang kelas di Kota Serang ini merupakan salah satu paket pengadaan dengan anggaran paling besar menyedot uang pajak dari rakyat warga Banten.
Secara terpisah, Plt. Kepala Dindikbud Provinsi Banten Lukman saat dikonfirmasi tak merespon sambungan telepon dan pesan singkat whatsapp yang diajukan wartawan perihal pengadaan mebel ruang kelas dengan anggaran Rp14,5 miliar tersebut.***
