SERANG, BANTENPRO.CO.ID – Bursa Pj Walikota sudah ramai di bicarakan dan ada beberapa sosok yang muncul, salah satunya nama Ahmad Nuri Sekwan Kota Serang.
Nama Ahmad Nuri mencuat usai adanya komentar KH Matin Syarkowi, tokoh masyarakat Kota Serang, yang menilai Ahmad Nuri cocok menjadi Penjabat (Pj) Walikota Serang. Terlebih kata Matin, Ahmad Nuri pernah menjadi camat di Curug dan Kasemen yang dinilai dua wilayah tersebut cukup memiliki banyak persoalan.
“Pandangan saya memang sangat layak dan mumpuni. Apalagi, dia (Ahmad Nuri) pernah menjadi camat, dan saya tau dia sosok seperti apa. Saya yakin, dia bisa mengemban amanah itu jika memang benar-benar ditunjuk sebagai salah satu calon (Pj Walikota Serang),” ujar KH Martin Syarkowi beberapa waktu lalu.
Mendapatkan dorongan dari KH Martin Syarkowi, Ahmad Nuri angkat bicara dan mengatakan bahwa dirinya menyerahkan segala mekanismenya kepada DPRD.
“Ya itu pendapat Masyarakat pendapat tokoh, semuanya ada mekanisme dan prosedur pengusulannya dan jadi saya serahkan sepenuhnya di DPRD ini,” ujar Ahmad Nuri kepada awak media usai rapat dewan, Rabu 16 Agustus 2023.
Yang namanya ASN kata Ahmad Nuri, penunjukkan Pj Walikota Serang yang menentukan adalah yang kebijakan arah, bagi dirinya sebagai ASN Samina wa athona.
“Mekanisme ada di DPRD pengusulan ada di Gubernur dan di kementrian saya sebagai ASN Samina wa athona. Samina wa athona artinya saya tidak pernah ambisius dalam hal jabatan,” tegasnya.
Ahmad Nuri menjelaskan bahwa saat ini dirinya sebagai ASN selalu menjalankan tugas, kepatuhan struktural yang diberikan ASN kepada negara pimpinan dan rakyat yang sifatnya kepentingan orang banyak.
“Dan Kepatuhan kultural itu kepatuhan ASN yang bisa mengkomunikasikan dengan para ulama dan tokoh masyarakat itu yang penting untuk kemaslahatan orang banyak,” ungkap Ahmad Nuri.
Melanjutkan program walikota Serang, bagi semua ASN siapapun yang ditunjuk akan menjalani kewajiban yakni melanjutkan hal yang baik,”Jadi merawat nilai-nilai yang baik dan mengerakan nilai yang lebih baik, melanjutkan itu keharusan sejarah,” tutupnya.***
