TANGERANG, BANTENPRO.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melaporkan temuan empat kasus baru balita yang terpapar HIV/AIDS sepanjang tahun 2025. Penularan sebagian besar balita ini diduga terjadi sejak mereka berada dalam kandungan ibunya.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, menjelaskan penularan ini terjadi karena ibu dari balita tersebut sebelumnya telah terinfeksi. “Kalau tahun ini ada 4 orang, itu rata-rata karena ibunya hamil dan dia positif. Jadi sudah terpapar sejak dalam kandungan,” kata Hendra, Kamis, 18 September 2025.
Empat kasus balita tersebut termasuk dalam 374 kasus HIV/AIDS yang tercatat di Kabupaten Tangerang sepanjang tahun ini. Mayoritas pengidap berasal dari kelompok usia produktif, yaitu 25 hingga 60 tahun.
Hendra menuturkan, penularan HIV dari ibu ke anak sebenarnya dapat dicegah melalui operasi caesar. Namun, pencegahan ini hanya efektif jika kondisi kesehatan ibu diketahui lebih awal. “Biasanya kalau dia lahir normal dia terpapar, tapi kalau melalui operasi enggak terpapar,” jelasnya.
Keempat balita ini sedang menjalani perawatan intensif dengan obat khusus dari dokter spesialis anak. Menurut Hendra, dosis obat yang diberikan berbeda dari pasien dewasa, meskipun jenisnya sama.
Lebih lanjut, ia menyebut sebagian besar penularan HIV di Kabupaten Tangerang disebabkan oleh hubungan seksual berisiko. “Virus HIV itu menularnya macam-macam, tapi umumnya dari hubungan seksual, kemudian melalui darah,” ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Kabupaten Tangerang telah melakukan skrining kesehatan terhadap 4.000 orang bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat. Dari skrining tersebut, 374 orang terkonfirmasi positif HIV/AIDS.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan seksual di luar nikah karena itu sangat berisiko,” tegas Hendra.***
