Minggu, 21 September 2025

Berawal dari Uang Rp2.000 Rusak, Keributan di SPBU Pinang Berakhir Damai

- Minggu, 21 September 2025

| 18:13 WIB

Gambar ilustrasi dua orang berantem di depan SPBU (FOTO: BANTENPRO.CO.ID)

TANGERANG, BANTENPRO.CO.ID – Keributan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan KH. Hasyim Ashari, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Sabtu malam, 20 September 2025, berhasil diselesaikan secara damai setelah Polsek Pinang turun tangan. Insiden ini bermula dari masalah sepele: uang pecahan Rp2.000 yang kondisinya rusak.

Kapolsek Pinang, Iptu Adityo Wijanarko, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian itu sekitar pukul 20.00 WIB dari unggahan viral di media sosial.

“Kami langsung merespons dengan mengerahkan tim untuk memastikan situasi kondusif dan mencegah keributan meluas,” ujar Adityo, Minggu, 21 September 2025.

Menurut hasil pemeriksaan polisi, keributan dipicu oleh penolakan seorang operator SPBU bernama Abdurrahman terhadap uang pecahan Rp2.000 yang diberikan oleh seorang pengendara sepeda motor. Uang tersebut dinilai tidak layak karena kondisinya rusak. Abdurrahman meminta pengendara untuk menggantinya dengan uang lain, tetapi permintaannya justru dibalas dengan nada tinggi.

Adu mulut pun tak terhindarkan, yang kemudian berujung pada aksi saling dorong. Beruntung, atasan Abdurrahman segera datang melerai, sehingga perkelahian fisik dapat dicegah.

Polisi segera memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan dari para saksi di lokasi. Dua orang yang terlibat dalam keributan, yaitu MR (30) dan DI (22), langsung dibawa ke Mapolsek Pinang untuk dimintai keterangan.

“Setelah dilakukan mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan,” jelas Adityo. Kasus ini pun diselesaikan secara kekeluargaan.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, menegaskan bahwa respons cepat aparat merupakan bentuk tanggung jawab Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Setiap kejadian yang viral akan kami tindak lanjuti agar tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Jauhari juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. “Selesaikan persoalan dengan cara yang baik, jangan sampai merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pesannya.***