SERANG, BANTENPRO.CO.ID – Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusuma, menyoroti kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkup Pemerintah Provinsi Banten yang dinilai belum menunjukkan produktivitas optimal. Dimyati menegaskan, BUMD seharusnya menjadi garda terdepan dalam tata kelola keuangan yang transparan dan menjadi contoh bagi sektor swasta.
Menurut Dimyati, sebagai “tangan pemerintah” yang didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), BUMD seharusnya memiliki keunggulan dari segi kapital, aset, dan manajemen yang baik, serta mampu mencetak laba (earning) dan menjaga likuiditas.
“Makanya tadi saya sampaikan, yang namanya perseroda itu harus menjadi contoh buat private sector. Karena dia kan pemerintah, tangan pemerintah. Berarti dari kapitalnya cukup, asetnya cukup, manajemennya cukup, earning-nya ada, likuiditasnya juga insyaallah aman,” ujar Dimyati di Serang, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan, dengan dukungan modal dari APBD, BUMD wajib mencapai target bisnis yang realistis. Ia menekankan, sumber daya yang ada di Banten, seperti air dan listrik, harus dikelola oleh BUMD untuk dinikmati oleh masyarakat luas.
Dimyati mengungkapkan, pihaknya telah mengambil langkah tegas terhadap BUMD yang bermasalah. Beberapa BUMD telah diberikan peringatan keras (warning), bahkan ada yang dananya sudah diblokir dan kini tengah diproses oleh Inspektorat.
“Sekarang sudah diproses, Inspektorat sudah turun. Sudah mulai gemetar aja yang ngemplang-ngemplang, yang korupsi-korupsi BMD,” tegasnya.
Ia membeberkan salah satu temuan audit menunjukkan adanya manipulasi laporan keuangan. Piutang, kata Dimyati, sengaja dikedepankan, sementara utang dikebelakangkan, sehingga laporan seolah-olah untung padahal merugi.
“Kan sudah lapor ke saya, ‘Pak, untung sekian.’ Saya baca lagi neracanya, saya baca lagi alurnya. Ternyata ini nggak untung. Karena piutangnya dikedepankan, hutangnya dikebelakangkan. Ya itu problemnya,” jelasnya.
Wagub Banten itu memperingatkan agar tidak ada lagi praktik manipulatif. Ia secara spesifik menyebut potensi pembubaran bagi BUMD yang terus bermasalah.
“Cara-cara itu jangan coba-coba main-main, memanipulasi, ditipu Wakil Gubernur karena hafal persis,” tegasnya.***













