SERANG, BANTENPRO – Hari-hari Anggota Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten seperti perburuan, yang tak pernah bertepi. Terus mengejar-ngejar informasi kemudian bergantian dikejar tenggat yang ditetapkan redaksi.
Tidak harus mengeluh itulah kata yang mungkin ditanamkan oleh setiap wartawan yang bekerja di Lingkungan Pemprov Banten, karena suatu pekerjaan itu adalah pilihan hidup.
Ditengah masifnya serbuan beban kerja, para Anggota Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten bersiasat supaya tetap bisa merawat bahagia menepi sejenak dari tenggat, dengan memupuk semangat rasa nasionalisme kecintaan terhadap tanah air dengan merayakan HUT RI ke-78.
Selasa 22 Agustus 2023, gelak tawa iringi kemeriahan perayaan HUT RI Ke-78 yang dilakukan oleh para pekerja wartawan (kuli tinta) lingkungan Pemprov Banten.
Deni Saprowi Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten mengatakan, perlombaan ini terdiri dari lomba tradisional balap karung, makan kerupuk antar wartawan dan lomba gaple. Selain untuk memeriahkan HUT RI ke-78 juga sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antara anggota Pokja Wartawan Harian dan Elektronik.
“Menyambut menyemarakkan HUT RI ke-78, kalau tahun sebelumnya di kolam pancing, tahun ini kita coba angkat tema ‘jurnalis sehat Indonesia kuat’ jadi lomba tradisional balap karung, joget balon lomba yang menggairahkan para jurnalis semua sekitar ada 8 lomba,” ujar Deni Saprowi, Selasa 22 Agustus 2023.
Makna HUT RI ke-78 kata Deni Saprowi, salah satunya mengisi kemerdekaan tahun 2023 dengan seusai dengan profesi jurnalis yang artinya tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan.
“Jadi pemberitaan jangan sampai hoax adu domba, jangan sampai jurnalis Banten yang terutama bernaung ada di Pokja jangan sampai mengadu domba masyarakat Banten apalagi jelang pemilu kita harus berita sehat jiwa sehat dan kita juga inginkan demokrasi yang sehat,” ungkapnya.
Lanjut Deni Saprowi menegaskan bahwa pada perayaan HUT RI Ke-78 tahun berasa spesial dimana Provinsi Banten telah kedua di pimpin oleh Pj Gubernur dan diakhir tahun Bupati/Walikota juga masa transisi Karna habis masa jabatannya.
‘Kita ingin mengkampanyekan demokrasi yang sehat melalui kegiatan-kegiatan yang menyehatkan,” tutupnya.***