SERANG, BANTENPRO – Merasa tidak mampunya bersaing, komunikasi pengillingan padi se-provinsi Banten mengelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Wilmar Padi Indonesia, Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Rabu 30 Agustus 2023.
Cecep Saifullah Korlap dari Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa, aksi tersebut dilatar belakang adanya indikasi memonopoli pembelian beras dan gabah dari PT Wilmar Padi Indonesia.
“Karena dia tahun belakangan berdirinya PT Wilmar, PT Wilmar melakukan praktek monopsoni dalam UU nomor 5 tahun 99 pasal 18, mereka menguasai pasokan gabah. Jadi kami pabrik-pabrik kecil tidak mendapatkan gabah,” jelasnya kepada awak media dilokasi.
Saat ini kata Cecep, penggilingan padi pabrik kecil tidak mampu bersaing karena mereka perusahaan raksasa. Karena PT Wilmar Padi Indonesia mengakibatkan langka dan mahalnya harga beras hingga 15rb keatas.
“Sehingga ini menjadi kenaikan kuantitas kemiskinan rakyat indonesia. Karena bahan baku makanan kita sudah mahal,” tuturnya.
Dalam aksi ini Cecep menegaskan para komunitas pengusaha padi se-provinsi Banten menuntut agar PT Wilmar segera menutup sub industri gabah dan beras.
“Pertama kita sudah audiensi sekitar dua bulan lalu, dengan PT Wilmar dan Bupati Serang, kita membuat kesepakatan bahwa PT Wilmar tidak akan membeli 5,5rb, karena itu sudah ketetapan harga yg paling mahal, tapi faktanya PT Wilmar tidak mematuhi hal itu,” katanya.
Tidak hanya Kepala Daeran, Cecep mengaku bahwa komunikasi Pengillingan Padi Se-provinsi Banten telah melakukan audiensi dengan MPR setelah tidak ada respon dari pemerintah daerah.
“Di MPR kami disambut Yandri Susanto, aspirasi kami diterima, namun tidak ada reaksi dari pemerintah, sehingga kami melakukan aksi di lapangan,” ungkapnya.
Komunitas Pengillingan Padi Se-provinsi Banten akan terus mengelar aksi jika tuntutan tidak dikabulkan.
“Kita akan terus melakukan aksi jika tujuan kita tidak final, kita akan datangkan terus masa kesini. Ada dari Lampung, cianjur, lintas provinsi. Dampaknya bukan hanya di banten saja, karena produksinya kan ribuan ton. Massa lebih dari 1.500. Perwakilan kali masuk, berdiskusi dgn PT Wilmar,” tutupnya.***