Minggu, 18 Mei 2025

Pabrik Miras di Kawasan Modern, Muhsinin: Masyarakat Jangan Gagal Paham Itu Izin Dari Pusat Semua

Mahyadi

| Jumat, 4 Oktober 2024

| 19:49 WIB

Anggota DPRD Banten kader Golkar Muhsinin (istimewa)

SERANG, BANTENPRO.CO.ID – Anggota DPRD Banten dari partai Golongan Karya (Golkar) Muhsinin menolak keras keberadaan pabrik minum keras (Miras) yang dimiliki PT Balaraja Barat Indah, di Kawasan Industri Modern, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

Muhsinin mengaku sangat prihatin dengan Provinsi Banten yang saat ini menginjak usia ke-24 tahun, dimana permasalahan miras sampai peredaran narkotika masih saja terus terjadi.

“Dengan adanya pabrik miras dan pengungkapan pil ekstasi di Kota Serang ini sangat prihatin sekali,” kata Muhsinin kepada wartawan usai paripurna Istimewa HUT Provinsi Banten ke-24, pada Jumat 4 Oktober 2024.

BACA HUT Banten ke-24, Anggota DPRD Banten Soroti Pabrik Miras dan Rumah Produksi Ekstasi di Kota Serang 

Menyoroti, Pabrik Miras Muhsinin menjelaskan meminta, masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan asumsi liat di luar sana mengenai izin pabrik miras di kawasan industri modern.

“Karena izinya (pabrik miras) dari pusat Mentri perindustrian perdagangan dan investasi bukan dari kabupaten. Oleh karena itu masyarakat jangan gagal paham itu izin dari pusat semua, oleh karena itu apalah artinya program prioritas pendidikan moral Pancasila kalau pabrik miras tidak ditutup di Banten, ini akan merusak generasi Kedepan,” jelas Muhsinin.

Merunut Muhsinin, jika kedepan pabrik miras di Banten tidak segera ditutup hal ini bisa merusak generasi bangsa, dan jauh dari islami.”Bagimana untuk membentuk generasi yang islami beriman dan bertaqwa, sementara pabrik miras di biarkan itu akan merusak otak generasi muda kedepan,” ungkapnya.

BACA Rapat Paripurna HUT Banten ke-24 Diwarnai Intrupsi Penutupan Pabrik Miras di Cikande

Sebagai perwakilan rakyat, Muhsinin bersikeras agar pabrik miras segera ditutup, untuk memenuhi visi-misi provinsi Banten dalam konteks mensejahterakan masyarakat meningkat pendidikan.

“Kemarin sempat didemo, jika ada oknum yang melindungi ini yang harus dibasmi, jangan sampai kita mewakili suara masyarakat tapi ada yang melindungi atau membekingi, apabila, misalkan itu ada,” tutupnya.***

Bagikan Artikel

Terpopuler

Scroll to Top