BANTENPRO, Serang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri meminta berbagai pihak ikut terlibat memberantas penyakit AIDS, Tuberculosis, dan Malaria (ATM) di Kabupaten Serang.
Hal tersebut disampaikan Entus usai membuka Pertemuan Lintas Sektor dalam penanggulangan Aids-Tuberkulosis-Malaria di Kabupaten Serang di Hotel Ratu Serang pada Senin, (13/3/2023).
Pihaknya menyambut baik diadakannya forum koordinasi kolaborasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan se-Provinsi Banten di Kabupaten Serang.
”Melalui kegiatan atau forum ini kita harapkan eliminasi terhadap 3 penyakit yang di sebut ATM itu Aids-Tuberkulosis-Malaria di Kabupaten Serang ini bisa segera terwujud. Kita menyadari tanpa adanya kerja sama semua pihak, pemerintah daerah (pemda) melalui OPD-OPD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dari perusahaan-perusahaan ini sulit untuk di capai,” ujarnya kepada wartawan.
Forum lintas sektor juga menggalang untuk komitmen, kata Entus, komitmen mengeliminasi ketiga penyakit ATM.
”Apa komitmen itu, artinya kita harus sungguh-sungguh di dalam aksinya salah satunya penganggaran, yang lain keterlibatan semua stakeholder, regulasi kita siapkan, semua stakeholder termasuk dari rekan-rekan media mensosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, melalui forum lintas sektor pihaknya mengimbau kepada pimpinan-pimpinan perusahaan untuk peduli dengan kesehatan warga masyarakat Kabupaten Serang.
Sebab, kata Entus, di Kabupaten Serang kita masih punya permasalahan TBC atau Tuberculosis yang cukup besar.
”Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk segera membebaskan masyarakat kita bebas dari TBC,”tegasnya.
Sekadar diketahui, di Kabupaten Serang kasus TBC tahun 2022 sebesar 3.694 kasus atau 221 per 100.000 penduduk dengan cakupan penemuan kasus TBC 108 persen (target 90 persen), sedangkan angka keberhasilan pengobatan sebesar 90 persen (target 90 persen) dan angka kejadian kematian sebesar 84 kasus atau 5 per 100.000 penduduk.
“Nah ini mungkin ada pola hidup yang gak sehat, lingkungan kita harus benahi terus agar kita terhindar dari TBC di wilayah kita. Tapi kedepan pusat berupaya keras untuk menurunkan angka-angka itu yang sudah sakit supaya sembuh yang sehat tidak terjangkit TBC,”papar Entus.
”Adapun untuk pengobatannya, dinas kesehatan dengan puskesmas yang tersebar di 31 puskesmas se Kabupaten Serang sudah mengatasi ketika ada laporan masyarakat yang mengidap TBC. Upaya yang dilakukan dengan diadakan pengobatan, pemberian obat lamanya 6 bulan,”tambah Entus.
Lebih lanjut Entus menyebutkan, berdasarkan laporan Kepala Dinkes di Kabupaten Serang untuk kasus penyakit malaria sudah zero. Akan tetapi meski bagaimana pun harus tetap waspada, karena malaria bisa di tularkan oleh para pendatang seperti impor baik dari luar negeri maupun luar daerah. ”Jadi harus waspada pada pola hidup, kesehatan lingkungan di wilayah Kabupaten Serang harus tetap,”katanya.
Sedangkan terkait pencegahan dan pengobatan penyakit AIDS, kata Entus sangat penting sekali kepada masyarakat. Bahkan di Kabupaten Serang juga ada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dimana harus betul-betul memperkuat tim untuk penanggulangan kepada yang sudah terkena dan untuk penyebaran kita melibatkan ke tokoh masyarakat dan tokoh agama.
”AIDS itu harus ditutup pintu penyebarannya di Kabupaten Serang. Karena disamping kesehatan itu sama sekali ya tidak sesuai budaya dan agama kita. Itu perilaku menyimpang yaitu infeksi menular seksual atau IMS. semoga tidak ada lagi kedepannya yang terjangkit,”harapnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengatakan, wilayah Kabupaten Kota di Provinsi Banten sudah terbebas dari malaria lokal. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan malaria datang dari luar Provinsi Banten.
“Contoh pintu beberapa wilayah, pintu masuk di Merak melalui Provinsi Lampung, itu juga bisa terjadi mereka membawa malaria, pendatang atau yang melintas,” ujarnya.
Sedangkan untuk kasus TBC tahun 2022 ditemukan sebanyak 4003, kemudian HIV AidS 141 dan malaria sebanyak dua. “Agar kasus itu terus bisa ditekan, kita melakukan upaya kolaborasi,”ujarnya.
Pada pertemuan lintas sektor tersebut juga dilakukan penandatangan bersama bentuk komitmen yang di awali oleh Sekda Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, perwakilan OPD, perusahaan, lembaga kesehatan dan perwakilan media.*